Maret 24, 2009

Apakah Anda Jeli Menangkap Peluang Bisnis,,?

Rekan pembaca yang budiman, ni manja nak sekedar berbagi tips buat para pembaca yang mau membuka peluang bisnis,,,Tips ini manja ambil dari email kiriman seorang temen,,,moga - moga aja bisa bermanfaat buat pembaca smuanya,,,,:)

Ada ungkapan bijak yang patut kita renungkan: "Orang gagal
menyia-nyiakan kesempatan. Orang biasa umumnya menunggu
kesempatan. Tapi, orang sukses menciptakan kesempatan."

Ungkapan itu begitu dekat dengan realitas hidup yang kita
jumpai. Saya mempunyai seorang kawan yang mempunyai rencana
bisnis besar dan cemerlang. Akan tetapi, dia tidak segera
mengeksekusi idenya alias sekadar menunggu.

Dia selalu berdalih bahwa dia membutuhkan waktu (timing) yang
tepat sekaligus mendapat petunjuk 'dari Atas' yang tepat pula.
Tapi, apa yang terjadi? Tahun berganti tahun, kini dia pun
masih menunggu momen yang tepat itu tiba.

Ada kisah lain yang menarik. Saat menjadi pembicara di sebuah
seminar di Kota Samarinda beberapa bulan lalu, ada pengalaman
yang mengusik akal budi saya. Saat itu, kami meluncur melalui
kawasan hutan belantara. Usai berkendaraan selama dua jam
lebih, kami berhenti di sebuah persinggahan yang dikelilingi
pepohonan lebat.

Akan tetapi, persinggahan itu tampak ramai oleh pengunjung.
Banyak mobil terparkir memadati halaman depan. Ternyata, di
situ ada sebuah gerai makan yang menyajikan makanan tahu.
Tentu saja, gerai ini memikat para pengendara yang lapar
di jalan. Tampaknya, bisnis tahunya cukup sukses.

Nah, yang menarik bagi saya adalah bagaimana si pemilik gerai
makan ini melihat peluang berjualan tahu enak di tengah hutan
belantara ini. Pasti sudah banyak orang melewati jalanan
tengah hutan ini. Tapi, mengapa hanya si pemilik gerai yang
melihat adanya peluang ini.Sebuah pertanyaan yang menggelitik.

Mari kita tengok kisah sukses lainya. Bisnis minuman kemasan
Aqua sukses menjadi market leader lantaran sosok Tirto Utomo
yang pertama kali melihat peluang tersebut. Semua orang
mengalami haus dan butuh air. Tapi, mengapa Tirto Utomo
melihat fenomena biasa itu sebagai peluang?

Ada juga sosok dunia bernama Jeff Bezos. Kita tahu ada begitu
banyak orang yang mengharapkan dan membeli buku melalui Internet.
Namun, mengapa hanya Jeff Besos yang melihat peluang ini?
Nah, ada banyak kisah sukses lainnya yang berawal dari
kepekaan menangkap peluang.

Yang jelas, dari beberapa orang yang sukses tadi, rata-rata
mereka memprogram dirinya untuk melihat peluang dan kesempatan
di mana-mana.
Lantaran matanya tertuju kepada sesuatu yang baik, otaknya pun
memengaruhi dirinya untuk mencari dan melihat peluang kapan
pun dan di mana pun.

Ada seorang pelatih dari luar negeri yang menjelaskan fenomena
itu dalam sebutan mental kaya dan mental miskin. Baginya,
seorang dengan mental miskin apabila sedang bepergian,
matanya selalu tertuju kepada apa saja yang bisa dibelinya.
Sebaliknya, orang yang bermental kaya justru akan mengarahkan
matanya untuk melihat barang-barang serta bisnis apa yang
bisa dijual dan dijalankannya.

Stochoma

Secara fisiologis, ada istilah stochoma. Istilah ini mengacu
pada realitas di mana mata kita mempunyai daerah buta karena
mata kita hanya diarahkan untuk melihat bagian-bagian tertentu.

Satu contoh terjadi saat Anda membeli mobil baru. Usai membeli
mobil baru, Anda melihat banyak sekali mobil yang sama di jalan.
Bukankah mobil itu sudah ada sebelum Anda membeli mobil tersebut.
Apakah gara-gara membeli mobil baru, mendadak semua orang di
jalan juga menggunakan mobil merek dan tipe sama dengan mobil
yang Anda beli?
Tentu saja tidak demikian.

Sebenarnya, masalahnya sederhana. Mata Anda yang tadinya buta
dengan mobil-mobil itu, tiba-tiba dibukakan untuk melihat
mobil-mobil tersebut. Kebutaan sementara inilah yang disebut
dengan stochoma.

Tentu saja, ada akibat buruk stochoma bagi kehidupan kita
keseharian. Kita bisa menjadi buta terhadap berbagai peluang
dan kesempatan yang terpampang di depan mata kita. Percayalah,
peluang dan kesempatan datang menghampiri kita timbul
tenggelam setiap hari.

Namun, mata kita sering dibutakan untuk tidak melihat
peluang dan kesempatan itu. Susahnya, semua peluang dan
kesempatan itu selalu 'menyamar' dalam bentuk orang-orang
dewasa, kejadian biasa, ataupun situasi umum, sehingga tidak
mudah kita kenali.

Hal ini mengingatkan saya kepada satu hadiah masa kecil yang
pernah saya peroleh dari luar negeri, yakni 'Find Walley'
di mana kita harus mencari si "Walley" dalam sebuah gambar
besar dengan warna dan pemandangan yang warna-warnanya mirip
dengan bajunya "Walley", sungguh sulit dicari kalau tidak teliti.

Nah, saya pikir begitulah situasi kesempatan dan peluang yang
muncul di depan kita. Kejelian dan keinginan yang luar biasa
dibutuhkan sehingga kita bisa melihat, saat si "Walley"
kesempatan itu muncul di hadapan kita.

Eksperimen

Ada suatu eksperimen menarik yang dilakukan di suatu universitas
di mana para sukarelawan diminta menyaksikan suatu tayangan
TV. Tugas mereka ditekankan di awal, yakni menghitung berapa
banyak para pemain basket yang mereka saksikan saling mengoper
bolanya.

Tanpa disadari para sukarelawan itu, di tengah-tengah tayangan
tersebut, muncul manusia berkedok gorila yang memukul-mukul
dadanya lalu menghilang. Setelah tayangan selesai, para
sukarelawan ini ditanyai apakah mereka melihat sesuatu yang
aneh dalam tayangan tersebut. Ternyata, banyak di antara
mereka yang luput dari menyaksikan kehadiran gorila tersebut.

Pertanyaan yang menarik adalah bagaimana mungkin gorila
sebesar itu luput dari perhatian mereka? Apa yang menyebabkan
hal tersebut terjadi? Begitulah, seperti penjelasan kita pada
atas, para sukarelawan ini baru saja mengalami stochoma,
kebutaan sementara.

Masalahnya, pikiran mereka begitu sibuk menghitung berapa
kali bola itu dioper sehingga tidak bisa melihat kehadiran
si gorila. Bukankah fenomena semacam ini sering terjadi dalam
kehidupan kita? Banyak pengalaman menunjukkan saat-saat di
mana kita juga seperti itu.
Berbagai kesibukan ataaupun pikiran kita, kadang juga
'membutakan' kita dari berbagai peluang dan kesempatan emas
yang hadir di depan kita.

Karena itulah, tulisan ini menantang kita untuk lebih waspada
serta mulai melatih ulang fokus pikiran kita. Untuk itu,
perlu sekali bagi kita untuk bersiap-siap dengan apa pun yang
muncul di depan kita.

Di sisi lain, kita sendiri harus mulai melatih mata kita
untuk melihat berbagai peluang dan kesempatan yang muncul di
depan kita. Seperti dikatakan oleh Donald Trump dalam salah
satu episode The Apprentice di mana dia mengajarkan para
kandidat pengelola perusahaannya untuk 'membuka mata' melihat
apa pun peluang bisnis yang mungkin ada di depannya.

Menurut Trump, insting seperti itulah yang dia warisi dari
ayahnya dan dia latih sehingga mampu mengembangkan kerajaan
bisnisnya. Bahkan, dia mengembangkan produk air mineral
dengan gambar dirinya sendiri.

Jadi, maukah mulai sekarang Anda melatih mata Anda melihat
peluang yang mungkin sedang bersliweran di depan mata Anda
saat ini?

Dikutip dari Jeli Menangkap Peluang oleh Anthony Dio Martin, Managing
Director HR Excellency

Apakah Anda melihat Peta Bisnis sebagai peluang ? =)


1 comments:

Unknown 25 Maret 2009 pukul 10.30  

postingan..kek ini diperbanyak yaw.....:D

Posting Komentar

tukeran link yuk,,,

Photobucket

Followers

About Me

Foto saya
"Hidup harus ada rencana, jangan biarkan hidup kita berlalu begitu saja tanpa ada rencana, kita butuh tumbuh dan meremajakan diri dan pikiran, agar menjadi manusia unggul. jangan biarkan kita membatu tanpa ada rencana dan cita-cita"

  ©Template by Dicas Blogger.